Selasa, 13 Januari 2009

Saat Aku Jatuh


Waktu itu aku berlarian bersama teman-teman di taman kanak-kanak.
Begitu menyenangkan.
Tiba-tiba aku terjatuh dan lututku terluka.
Aku menangis, ya aku hanya menangis. Kemudian ibu datang menghampiriku.
Menghapus air mataku dan denga sabar beliau mengobati lukaku.
Sesampainya di rumah, aku bertemu dengan ayah.
Dengan nada suara yang masih terisak-isak aku menceritakan kejadian pada saat aku jatuh tadi di sekolah.
Ayah membelai lembut rambutku dan menasihatiku pelan-pelan. Beliau berusaha membesarkan hatiku.
Kini aku sudah tak lagi duduk di bangku sekolah.
Tak ada lagi lutut yang luka. Aku sudah remaja mungkin beranjak dewasa.
Tak mungkin untukku terluka seperti itu. Tapi kini hatiku yang terluka. Lalu siapa yang berusaha mengobati luka dihati ini? Siapa yang akan berusaha membesarkan hatiku? Siapa yang akan dengan sabar menasihatiku?
Ternyata tetap mereka
Ayah dan Ibuku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar